Jumat, 03 Juli 2015

Analisis Definisi Konseling



DEFINISI KONSELING
Secara Etimologi Konseling berasal dari bahasa Latin “consilium“artinya“dengan” atau bersama” yang dirangkai dengan “menerima atau “memahami” sedangkan dalam bahasa Angglo Saxon istilah konseling berasal dari “Sellan” yang berarti menyerahkan atau menyampaikan. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, konseling berarti pemberian bimbingan oleh orang yang ahli kepada seseorang.

A.    Kelompok I, berdasarkan proses pemberian bantuan 
1.      Konseling menurut Awalya (2013:4) yaitu proses melibatkan dua orang yang saling berinteraksi dengan jalan mengadakan komunikasi langsung dengan tujuan untuk terjadi perubahan pada tingkah laku konseli.
Kata kunci : proses secara sistematis, melibatkan dua pihak, tujuan untuk mengubah tingkah laku konseli.
Analisis :Konseling diartikan sebagai suatu proses interaksi dua orang yaitu konseli dan konselor yang dilakukan secara langsung, dalam hal ini berarti secara tatap muka. Tujuan yang ingin dicapai dari proses ini adalah adanya perubahan tingkah laku konseli ke arah yang lebih baik supaya tercapai optimalisasi diri.

2.      Konseling adalah proses pemberian informasi objektif dan lengkap, dengan panduan keterampilan interpersonal, bertujuan untuk membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi dan menentukan jalan keluar atau upaya untuk mengatasi masalah tersebut (Sulastri, 2009:4).
Kata kunci : proses pemberian informasi, bertujuan untuk mengenali kondisi tentang masalah dan menentukan jalan keluar agar konseli dapat mandiri melalui panduan keterampilan interpersonal.
Analisis : Konseling diartikan sebagai suatu proses pemberian informasi secara objektif dan lengkap dengan panduan interpersonal yang di arahkan oleh konselor. Tujuannya adalah agar konseli dapat memahami masalah yang dihadapi saat ini sehingga ia dapat menentukan jalan keluar dari setiap masalahnya dengan mandiri. Jadi, point yang lebih ditekankan dalam definisi ini adalah untuk mencapai kemandirian KES (kehidupan efektif sehari-hari)
3.      Konseling merupakan suatu proses untuk membantu individu mengatasi hambatan – hambatan perkembangan dirinya dan untuk mencapai perkembangan yang optimal kemampuan pribadi yang dimilikinya, proses tersebut dapat terjadi setiap waktu. (Division of Conseling Psychologi).
Kata kunci: proses membantu individu, dilakukan oleh dua pihak yaitu konselor dan konseli, bertujuan untuk mencapai perkembangan optimal
Analisis : Konseling sebagai suatu proses pemberian bantuan secara kontinyu atau berkelanjutan yang dilakukan oleh seornag konselor kepada konseli. Tujuan yang ingin dicapai adalah mengatasi hambatan yang dialami konseli dalam mencapai perkembangan optimalnya.

4.      Konseling menurut Prayitno (2004:105) adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.
Kata kunci : proses sistematis melalui wawancara, bantuan non materiil, bertujuan untuk mengatasi masalah, normarif
Analisis : Konseling sebagai proses pemberian bantuan dari konselor kepada konseli melalui wawancara dengan face to face relationship. Tujuannya adalah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh konseli sehingga konseli dapat mencapai optimalisasi diri.

5.      C. Patterson (1959) mengemukakan bahwa konseling adalah proses yang melibatkan hubungan antar pribadi antara seorang terapis dengan satu atau lebih konseli dimana terapis menggunakan metode-metode psikologis atas dasar pengetahuan sistematik tentang kepribadian manusia dalam upaya meningkatkan kesehatan tentang kepribadian manusia dalam upaya meningkatkan kesehatan mental konseli.
Kata kunci : proses secara sistematis, melibatkan konselor dan konseli, menggunakan metode-metode pikologis, bertujuan untuk meningkatkan kesehatan mental
Analisis : Berbeda dengan pengertian-pengertian sebelumya, konseling diartikan sebagai suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada konseli secara tatap muka yang dilakukan dengan mengunakan metode-metode psikologis. Tujuan yang ingin dicapai dalam konseling ini adalah kesehatan mental yang baik dari konseli
.
6.      Konseling merupakan suatu proses dimana konselor membantu konseli membuat interprestasi – interprestasi tentang fakta – fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana atau penyesuaian – penyesuaian yang perlu dibuat. (Smith, dalam Shertzer & Stone,1974).
Kata kunci : proses kontinyu, bantuan non materiil berupa pembuatan interprestasi yang berhubungan dengan pilihan, rencana dan penyesuaian.
Analisis : Konseling sebagai proses pemberian bantuan dengan membuat interprestasi-interprestasi tentang fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana, penyesuaian konseli. Konseling mengarah pada tujuan yang ingin dicapai oleh konseli seperti untuk melanjutkan sekolah, pekerjaan dan karier.


7.      Menurut Walgito (2010:8) konseling merupakan bantuan yang diberikan kepada individu untuk memecahkan masalah kehidupannya dengan cara wawancara dan dengan cara yang sesuai dengan keadaan yang dihadapi individu untuk mencapai kesejahteraaan hidupnya.
Kata kunci :Bantuan non materiil, tujuan untuk memecahkan masalah dan mencapai kesejahteraan hidup,  dilakukan melalui wawancara
Analisis : Konseling diartikan sebagai pemberian bantuan yang dilakukan seorang konselor pada konseli melalui wawancara atau dengan cara fleksibel, sesuai dengan keadaan atau masalah yang dihadapinya. Tujuan dari konseling ini adalah untuk memecahkan masalah konseli sehingga tercapai kesejahteraan hidupnya.

8.      Mortensen (dalam Jones, 1987) memberikan pengertian konseling sebagai berikut: Counseling may, therefore, be defined as apesonto person process in which one person is helped by another to increase inunderstanding and ability to meet his problems”. Konseling dapat didefinisikan sebagai suatu proses hubungan seseorang dengan seseorang dimana yang seorang dibantu oleh yang lainya untuk menemukan masalahnya.
Kata kunci :proses secara sistematis dan kontinyu, bertujuan untuk menemukan masalahnya.
Analisis       : Konseling sebagai suatu proses bantuan untuk menemukan dan memecahkan masalah untuk mencapai optimalisai diri melalui penggalian potensi dan kemampuan yang dimiliki seorang konseli dengan bantuan konselor.

B.     Kelompok II, berdasarkan cara penyelesaian :
9.      Cavanagh (1982: 1-2) menyatakan bahwa konseling merupakan suatu hubungan antara pemberi bantuan yang terlatih dengan seseorang yang mencari bantuan, dimana keterampiln pemberi bantuan dan membangun suasana yang di buatnya membantu orang lain belajar untuk berhubungan dengan dirinya sendiri dan orang lain dalam cara-cara yang lebih tumbuh dan produktif.
Kata kunci : Suatu pemberian bantuan terlatih, dilakukan oleh dua pihak yaitu konselor dan konseli, bertujuan untuk membangun suasana belajar melalui cara tumbuh dan produktif.
Analisis : Konseling diartikan sebagai hubungan yang terjadi antara pemberi bantuan yang terlatih (konselor) dengan seseorang yang mencari bantuan (konseli) dengan menggunakan keterampilan dari konselor. Tujuannya adalah untuk membangun suasana agar konseli dapat belajar berhubungan atau berinteraksi dengan diri sendiri maupun orang lain yang bersifat normatif. Konseli juga diajak agar dirinya lebih produktif dalam mengembangkan potensi dan kemampuan yang dimiliki.

10.  Menurut Parmin (2014:6) konseling adalah Suatu bantuan yang diberikan oleh seorang Konselor yang terlatih pada individu (bisa 1  orang atau lebih) yang mengalami masalah (klien), secara tatap muka, yang bertujuan agar individu tersebut dapat mengambil keputusan secara mandiri atas permasalahan yang dihadapinya baik masalah psikologis, social, dan lain-lain dengan harapan dapat memecahkan masalahnya, memahami dirinya, mengarahkan dirinya sesuai dengan kemampuan dan potensinya sehingga mencapai penyesuaian diri dengan lingkungannya.
Kata kunci : bantuan non materiil, dilakukan oleh dua pihak, yaitu konseli dan konselor, tujuan agar konseli dapat mengambil keputusan secara mandiri.
Analisis    :Konseling merupakan suatu bantuan dari konselor kepada konseli yang dilakukan secara tatap muka, tujuan dari tatap muka sendiri adalah agar konselor dapat memahami setiap perubahan tongkah laku yang dilakukan konseli. Tujuan yang ingin dicapai dari konseli ini adalah agar konseli mampu mengarahkan diri sesuai potemsi dan kemampuan untuk tercapainya penyesuaian diri.

11.  Winkel (2005:34) mendefinisikan konseling sebagai serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus.
Kata kunci : rangkaian kegiatan pokok dari bimbingan, dilakukan secara tatp muka, bertujuan agar dapat mengambil tanggung jwab sendiri.
Analisis : Konseling sebagai rangkaian kegiatan yang paling pokok atau utama dari suatu bmbingan yang dilakukan secara tatap muka. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk menyelesaikan masalah konseli secara mandiri dan dapat bertanggung jawab pada masalah dan peroalan yang dihadapi konseli.

12.  Jones (dalam Prayitno, 2004) mengartikan konseling adalah kegiatan dimana semua fakta dikumpulkan dan semua pengalaman siswa difokuskan pada masalah tertentu untuk diatasi sendiri oleh yang bersangkutan, dimana ia dapat bantuan pribadi dan langsung dalam pemecahan masalah itu.
Kata kunci : kegiatan atau proses kontinyu, bertujuan agar konseli mandiri dengan masalah yang dihadapinya
Analisis : Konseling sebagai suatu kegiatan mengumpulkan mfakta dan pengalaman yang dialmi oleh konseli, agar seorang konseli mampu menyelesaikan masalahnya secara mandiri, namun masih dalam pengawasan atau dengan bantuan konselor.

13.  Suatu pertemuan langsung dengan individu yang ditujukan pada pemberian bantuan kepadanya untuk dapat menyesuaikan dirinya secara lebih efektif dengan dirinya sendiri dan lingkungan. (Mc. Daniel dalam Prayitno, 2004).
Kata kunci: pertemuan langsung/tatap muka, bertujuan agar konseli dapat mencapai KES
Analisis : Konseling bertujuan untuk penyesuaian diri bagi konseli dengan diri sendiri maupun lingkungannya sehingga tercapai KES  (kehidupan efektif sehari-hqri) untuk menunjang segala aktivitaas konseli . Konseling dilakukan secara langsung guna mengetahui perubahan perilaku yang dilakukan konseli.

14.  Definisi Konseling Menurut James (dalam Badadudin), Konseling merupakan suatu pertalian timbal balik antara 2 orang individu dimana yang seorang (counselor) membantu yang lain (conselee) supaya ia dapat memahami dirinya dalam hubungan dengan masalah-masalah hidup yang dihadapinya waktu itu dan waktu yang akan datang.
Kata kunci : adanya hubungan timbal balik, dilakukan oleh dua pihak, bertujuan agar konseli mampu memahami diri sendiri agar tercapai KES
Analisis : Konseling yang dilakukan oleh konselor kepada konseli menyebabkan  adanya hubungan timbal balik antara konselor dan konseli dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah dalam waktu sekarang dan yang akan datang. Jadi konseli dapat belajar dari pengalaman dari masalah sebelunmya.

C.     Kelompok II, berdasarkan teknik penyelesaian :

15.  Talbert (dalam Prayitno, 2004) mengungkapkan pengertian konseling sebagai hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat.
Kata kunci : dilakukan secara tatap muka, melibatkan dua pihak yaitu konseli dan konselor, bertujuan untuk mencapai kesejahteran hidup.
Analisis : Konseling sebagai hubungan secara pribadi, dilakukan dari hati ke hati yang dilakukan oleh ahli atau profesional dimana konseli diarahkan untuk dapat menggunkan potensinya secara maksimal untuk menyelesaikan masalah dan menyesuaikan diri terhadap lingkungannya sehingga tercapai kesejahteraan hidupnya.

16.  Konseling meliputi pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan – kebutuhan, motivasi dan potensi – potensi yang unik dari individu dan membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan ketiga hal tersebut. (Berdnard & Fullmer, 1969)
Kata kunci : melibatkan dua pihak yaitu konseli dan konselor, bertujuan untuk mengungkapkan kebutuhan motivasi dan potensi unik dari individu..
Analisis : Konseling menjadi sarana membantu individu untuk meningkatkan kemampuan dan potensi unik dari setiap konseli. Definisi ini meyakini bahwa setiap individu mempunyai ciri khas atau karakteristik masing-masing. Dalam definisi ini mengungkapkan bahwa apabila tujuan dari konseling telah terpenuhi maka tidak ada lagi konseling berikutnya.

17.  Edwin C. Lewis (1970) mengemukakan bahwa konseling adalah suatu proses dimana orang bermasalah (konseli) dibantu secara pribadi untuk merasa dan berperilaku yang lebih memuaskan melalui interaksi dengan seseorang yang tidak terlibat (konselor) yang menyediakan informasi dan reaksi-reaksi yang merangsang konseli untuk mengembangkan perilaku-perilaku yang memungkinkan berhubungan secara lebih efektif dengan dirinya dan lingkungannya. Definisi ini juga melihat konseling sebagai suatu proses yang melibatkan interaksi antara konselor dan konseli dalam suatu upaya bersama agar lebih efektif dalam berhubungan dengna dirinya dan lingkungannya
Kata kunci : proses secara sistematis, melibatkan dua pihak yaitu konseli dan konselor, bantuan berupa penyediaan informasi dan reaksi untuk mencapai KES.
Analisis : Konseling sebagai proses pemberian bantuan dari konselor kepada konseli untuk mengembangkan perilaku secara efektif dan konseli mempunyai suatu perencanaan dalam hidupnya, sehingga akan tercapai suatu KES.

18.  Rogers (dalam Kusmintardjo, 1992) memberikan pengertian konseling sebagai berikut: Counseling is a series of direct contats with theindividual which aims to offer him assistance in changing his attitude andbehavior. Konseling adalah serangkaian kontak atau hubungan bantuan langsung dengan individu dengan tujuan memberikan bantuan kepadanya dalam merubah sikap dan tingkah lakunya).
Kata kunci : rangkaian hubungan secara sistematis dan kontinyu, bertujuan untuk menrubah sikap dan perilaku konseli.
Analisis : Konseling sebagai hubungan bantuan yang dilakukan oleh konselor kepada konseli yang bertujuan merubah tingkah laku individu agar dapat mencapai aktualisasi diri yang baik.

19.  Wrenn ( dalam walgito 1951:60) mengemukakan bahwa “counseling is personal and dynamic relationship between two people who approach a muttually defined problem with mutual consideration for each other to the end that the younger, or less mature, or more troubled of the two is aided to a self determined resolution of his problem”.
Kata kunci : Dilakukan oleh dua pihak, bertujuan untuk memecahkan permasalahan hidup.
Analisis : Konseling diartikan sebagai  proses pemberian bantuan dari konselor kepada konseli. Bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh konseli secara mandiri

Kesimpulannya yaitu konseling merupakan proses pemberian bantuan secara langsung menggunakan metode –metode tertentu yang bertujuan agar konseli mampu memecahkan masalah, melakukan penyesuaian diri dengan baik dan mampu mengembanngkan potensi yang dimilikinya.
                                                                             














DAFTAR PUSTAKA
Prayitno. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan konseling. (Jakarta: Rineka Cipta).
Badarudin. 2011. Bimbingan Konseling di Sekolah. Pengertian Konseling. (Purwokerto: UMP) hlm 6-10.
Awalya. 2013. Bimbingan dan Konseling. (Semarang: UNNES PRESS).
Walgito, Bimo. 2010. Bimbingan+Konseling Studi ddan Karier. (Yogyakarta: Penerbit Andi).
Winkel, W.S,.2005. Bimbingan dan Konseling di Intitusi Pendidikan. (Jakarta: Gramedia).
Jones, A. J. 1951. Principles of Guidance and Pupil Personnel Work. (New York: McGraw-I lilll Book Company).
Jika ingin mengunduh , silahkan klik disni 

0 komentar:

Posting Komentar